Bisa
bermanja dengan Tuhan beserta keluarganya
Kemana
anak-anakmu bu/
Yang
seharusnya memajakanmu
Bisa
membahagiakanmu
Dengan
penuh perhatian dan kasih sayang
Tapi
entahlah bu itu semua hanya terkaanku
Karena
nuraniku terlanjur sayang padamu
Matakupun
tak tega melihatmu
Untuk
memungut sampah dengan tergopoh-gopoh.
Ibu...........
Entah
siapa namamu aku tak tahu
Wajah
lugu yang di balut kesederhanaan
Membuat
aku sayang dan rindu
Ingin
rasanya aku bertemu
Ibu..........
Dalam
pancaran matamu
Kutemukan
selaksa duka
Dan
kau hanya bisa diam
Ada
apa denganmu?
Apa
hanya karena kehidupan yang menghimpitmu?
Di
usia tua pun harus masih mengais rezeki dari sampah?
Yang
seharusnya sedikit bermanja dengan sisa usianya
Bisa
bermanja dengan Tuhan beserta keluarganya
Kemana
anak-anakmu bu/
Yang
seharusnya memajakanmu
Bisa
membahagiakanmu
Dengan
penuh perhatian dan kasih sayang
Tapi
entahlah bu itu semua hanya terkaanku
Karena
nuraniku terlanjur sayang padamu
Matakupun
tak tega melihatmu
Untuk
memungut sampah dengan tergopoh-gopoh.
KARYA:
NANIS LISNA
Berapa
banyak?
Beapa banyak malaikat yang ku temui hari ini?
Apa aku tak pernah menyadarinya?
Bisa lewat tangan-tangan kecil yang menyelamatkanku?
Atau dengan gebragan yang bisa menyadarkan aku?
Berapa
banyak malaikat yang ku temui hari ini?
Apa
saat aku tersenyum karena ada yang memberi?
Atau
saat aku menangis karena ada yang menyelamatkan aku?
Mungkin
dari rasa terimakasih yang dia perbuatnya?
Emosi yang terbendung dengan ketulusan
Kekesalan yang terselimuti kesabaran
Kepedihan yang terbungkus ketabahan
Bahagia yang terpancar dengan senyuman
Apa
itu ada tangan-tangan penyelamat?
Berapa
malaikat yang membantu meredam
Tentang
kemarahan dan kekesalan kita?
Tentang
kepedihan dan menjadi kebahagiaan kita?
KARYA:NANIS
LISNA
YANG
MERINDU
Setiap
ku dengar namamu
Bergeterlah
hatiku
Ingin
rasanya berjumpa denganmu
Biar
ku bisa menatap wajahmu
Cemburuku
saat banyak orang memenggil namamu
Dan
aku hanya bisa sedikit memanggilnya
Yang
seharusnya setiap saat ku panggil namamu
Membahana,
menggema mengguncang dunia
Namamu
yang agung
Di
dengungkan di setiap penjuru dunia
Akhlakmu
yang mulia
Jadi
tauladan setiap manusia
Muhammad.....muhammad...muhammad....
Bibir
ini bersholawat menyebut namamu
Sebagai
pelipur hati yang merindu
Menunggu
waktunya untuk bertemu.
KARYA:NANIS
LISNA
TAKUTKU
Bibir
ini ingin selalu ku jaga
Dari
bicara yang sia-sia
Yang
bisa mencelakai jiwa
Dan
menjatuhkan harga diri
Takutku adalah ketika bibir bicara
Tidak selaras dengan apa yang di kata
Dari hati yang tak serupa
Yang menghasilkan kepincangan
Hati
adalah yang paling jujur
Dalam
mengatakan apapun
Dan
mulut adalah perantara
Apa
yang kaluar dari hati
Tapi lidah memang tidak bertulang
Kadang bisa membelokkan kata
Yang datangnya dari hati
Menjadi suatu kebohongan
Itulah
takutku ....
Yang
tak bisa menyelaraskan
Antara
hati dan bibir
Yang
ujungnya pada dusta
KARYA:
NANIS LISNA
TUHAN.........
Haruskah
aku menangis lagi karena dia
Yang
membuat hilang dan tumbuhnya rasa cinta
Berseling
dari rasa cinta dan benci serta kerinduan
Harus
bagaimana aku bersikap
Rasa itu menjadi satu belenggu
Yang berbuah kegalauan dan kekesalan
Saat aku mendengar tak sesuai kenyataan
Pada satu kata yang terucap
TUHAN..........
Hanya engkau yang mampu mengobati lukaku
Dengan segenap kasih sayangmu
Beserta ketulusan-MU
Yang mampu aku menjadi kuat
TUHAN...........
Aku sakit karena dia mengkhianati aku
Mencampakan aku dulu
Dan entah berapa kali lagi dia akan menyakiti aku
Dengan kata-kata manisnya
TUHAN.......
Kenapa dia datang lagi
Kalau Cuma membuat hatiku menangis
Membuat jiwaku jadi rapuh dan sakit
Kenapa kau hadirkan dia kalau hanya untuk menyakiti aku
KARYA:
NANIS LISNA
BERAT
CINTAKU
Kalau harus di timbang
Entah berapa beratnya
Sekilo.sekwintal,se ton atau lebih....
Sampai tak bisa terhitung
Andai
aku harus memilih
Antara
berat cintaku pada dia atau diri-MU
Tentunya
aku akan memilih-Mu
Yang
sudah jelas kasih sayangnya padaku
Aku tak bisa jauh dari-mu
Karena beratnya cintaku padamu
Jangan pernah tinggalkan aku
Walau hanya satu detik
Apapun
yang kau inginkan aku akan berusaha
Untuk
menjadi yang terbaik untuk-Mu
Memenuhi
perintahmu
Dengan
segenap kemampuhanku
BY:NANIS
LISNA
KARYA:
NANIS LISNA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar